Selasa, 14 September 2010

taqaballahu minna wa minkum


saya, Dyah Kania dan segenap CREWnya Auliadejourn mengucapkan TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM MAAF LAHIR DAN BATIN



btw.. maaf juga karena blognya sempat menghilang beberapa hari alias inactive karena sekarang lagi liburan dan akses ke internet kurang..

segitu dulu ajah yah... yu ah^^

salam

Selasa, 24 Agustus 2010

merdeka?

Bismillahirrahmanirrahiim..

Indonesia, Merdeka Untuk Siapa?!


Seperti yang pasti kita ketahui, saat ini Indonesia meninjak usia 65th. Tentulah bukan usia yang muda lagi. Namun ada satu hal yang mengganjal untuk negeri yang sudah merdeka ini. Yakni, apakah kita sudah benar2 merdeka?

Dengan hutang luar negri ribuan triliun rupiah, tentu dari aspek ekonomi, Indonesia jelas jauh dari kata sejahtera, apalagi merdeka. Belum lagi, ketidak-adilan hukum bagi rakyat, sbg bukti bhw hanya kalangan ttntu saja yg merdeka. jangankan merdeka, rakyat pun jauh dari kata sejahtera

Lalu bagaimana caranya agar kita terlepas dari keterjajahan negeri dan menuju kemerdekaan hakiki?

Jika kita mau jujur, akar masalah dari semua persoalan di atas ada pada sistem kehidupan yang dipakai oleh Indonesia. Selama 65 tahun “merdeka” negeri ini mengadopsi sistem demokrasi-sekular. Demokrasi pada akhirnya hanya menjadi topeng penjajahan baru atas negeri ini. Pasalnya, melalui sistem dan proses demokrasilah lahir banyak UU dan kebijakan yang justru menimbulkan keterjajahan rakyat di negeri ini. UU KHUP masih warisan penjajah. UU SDA sangat liberal. Demikian pula UU Migas, UU Minerba, UU Kelistrikan, UU Pendidikan, UU Kesehatan dan banyak lagi UU lainnya. Sebagian besar UU yang ada bukan saja tak berpihak kepada rakyat, bahkan banyak yang menzalimi rakyat. Pasalnya, melalui sejumlah UU itulah, sebagian besar sumberdaya alam milik rakyat saat ini justru dikuasai pihak asing. Contoh, kekayaan energi termasuk migas (minyak dan gas) di negeri ini saat ini 90%-nya telah dikuasai perusahaan-perusahaan asing.

Jelas, rakyat negeri ini sesungguhnya masih terjajah oleh negara-negara asing lewat tangan-tangan para pengkhianat di negeri ini. Mereka adalah para komprador lokal yang terdiri dari para penguasa, politikus, wakil rakyat dan intelektual yang lebih loyal pada kepentingan asing karena syahwat kekuasaan dan kebutuhan pragmatisnya. Akibatnya, rakyat seperti “ayam mati di lumbung padi”. Mereka sengsara di negerinya sendiri yang amat kaya. Mereka terjajah justru oleh para pemimpinnya sendiri yang menjadi antek-antek kepentingan negara penjajah.

Maka saya sebagai seseorang yang ingin lepas dari penjajahan ini, mengajak Anda, khususnya para pembaca harian Seputar Indonesia dan umumnya seluruh penduduk negri, untuk bersama-sama beralih dari sistem sekular ini ke satu sistem yg tepat, yakni Syariah Islam dalam Naungan Daulah Khilafah Islam. Sungguh hanya dengan aturan dari Allah-lah kita akan benar-benar merdeka. InsyaAllah..

Wallahu a’lam bish shawab.

Jumat, 06 Agustus 2010

salute

anyong haseo!! dyah imnida..

ini blog saya yang baru.. see? masih KOSONG melongpong..

insyaAllah kedepannya akan ada tulisan2 aspiratif
asik
yang saya tulis di blog tercinta ini..

wassalamualaikum ^^