Tepatnya kemarin, umat muslim di seluruh dunia tengah bahagia dan bersuka cita dalam merayakan tibanya hari raya Idul Fitri setelah satu bulan lamanya menjalankan ibadah puasa.
Pastinya teman-teman pembaca juga turut bahagia ketika lebaran tiba. lebaran adalah berbuka dari ramadhan. dan kegembiraan orang yang berpuasa ada dua, yakni saat berbuka (baik buka puasa dan saat idul fitri) plus saat bertemu dengan Rabb-nya, Allah SWT.
Sudah 22 tahun saya merayakan idul fitri, alhamdulillah. setiap tahunnya pasti ada saja perbedaan dan hikmah di balik perbedaan itu semua. tak hanya adat yang berbeda dari setiap individu. namun kebiasaan berlebaran tiap-tiap bangsa juga berbeda2. So, yuk kita simak bagaimana mereka merayakannya:
Iran
Meski termasuk negara Islam yang cukup besar, perayaan Idul Fitri di negara ini tidak semeriah di Indonesia. Hal ini dikarenakan kaum muslim di Iran kebanyakan pengikut ajaran Syiah, yang lebih memilih Idul Fitri sebagai perayaan personal sehingga kurang semarak.
Setelah selesai menjalankan shalat berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, perayaan biasanya dilanjutkan dengan acara silaturahmi keluarga yang diselingi dengan pemberian makanan atau uang dari keluarga kaya untuk masyarakat yang tidak berpunya.
Suriname
Negara ini bisa dikata memiliki kedekatan psikologis dengan Indonesia karena sebagian penduduk Suriname merupakan keturunan suku Jawa yang dikirim ke negeri itu sebagai kuli kontrak pada masa penjajahan Belanda.
Tradisi ied mubarok (lebaran) di negara ini bisa dibilang sangat unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan mereka sendiri dengan menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu.
Arab Saudi
Masyarakat di Arab Saudi, memiliki kebiasaan untuk mendekorasi ulang rumah mereka takala Idul Fitri tiba. Selain itu, sejumlah perayaan juga digelar untuk menyambut datangnya hari kemenangan.
Sebagai bentuk tanda syukur, aneka macam hadiah dibagikan, dimana orang yang lebih tua memberikan hadiah kepada mereka yang lebih muda.
Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional sehabis menjalankan ibadah salat id di pagi hari.
Turki
Lebaran di Turki dikenal dengan istilah Bayram, yang ditandai dengan silaturahmi, mengenakan baju baru dan saling mengunjungi selama tiga hari berturut-turut.
Masyarakat Turki juga mengenal tradisi sungkeman, yang dilakukan oleh kalangan muda untuk menghormati orang tua dengan memberikan kecupan ambil mengucap doa lebaran.
Nigeria
Umat Islam di Nigeria merayakan Idul Fitri dengan sebutan 'Barka da Sallah' yang secara artian sama dengan 'Salam Sejahtera di Hari Raya' untuk saling menyapa diantara kaum muslim.
Saat perayaan lebaran, Nigeria menetapkan hari raya in sebagai salah satu hari libur nasional selama dua hari berturut-turut yang ditandai dengan banyak keluarga muslim yang pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan kerabat.
China
Dengan lebih dari satu miliar penduduk, China memiliki 56 suku atau masyarakat etnis yang resmi diakui oleh negara dengan 10 diantaranya menganut ajaran agama Islam.
Kaum muslim di China yang jumlahnya sekitar 48 juta jiwa, merayakan lebaran secara meriah, dimana kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tertutup.
Malaysia
Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga, bisa dikatakan hampir mirip atau tidak jauh berbeda dari masyarakat Indonesia. Untuik hidangan lebaran, masyarakat Malaysia menyajikan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.
Australia
Meski negara non-Muslim, umat Islam di Australia mendapat kebebasan untuk menjalankan agama mereka dengan fasilitas libur khusus bagi pegawai beragama Islam untuk mengambil cuti.
Bahkan, tradisi Idul Fitri di Australia di meriahkan dengan festival multi kultur di kota Sydney yang melibatkan ribuan kaum Muslim dan non-Muslim.
Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, untuk menyaksikan datangnya hari terakhir Ramadhan bersama kerabat sambil berbuka puasa.
Setelah maghrib, biasanya diumumkan tentang datangnya hari raya lebaran dan masyarakat berkesempatan untuk melaksanakan shalat Id yang dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara.
India
Pemeluk islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Id.
Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna.
Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Negara tersebut memang mayoritas non-Muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri.
Hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk shalat Id.
Amerika Serikat
Seperti dikutip dari laman VOA, komunitas masyarakat muslim yang ada di negara ini menginformasikan datangnya hari raya lebaran melalui sambungan telepon ataupun internet (e-mail).
Meski termasuk negara Islam yang cukup besar, perayaan Idul Fitri di negara ini tidak semeriah di Indonesia. Hal ini dikarenakan kaum muslim di Iran kebanyakan pengikut ajaran Syiah, yang lebih memilih Idul Fitri sebagai perayaan personal sehingga kurang semarak.
Setelah selesai menjalankan shalat berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, perayaan biasanya dilanjutkan dengan acara silaturahmi keluarga yang diselingi dengan pemberian makanan atau uang dari keluarga kaya untuk masyarakat yang tidak berpunya.
Suriname
Negara ini bisa dikata memiliki kedekatan psikologis dengan Indonesia karena sebagian penduduk Suriname merupakan keturunan suku Jawa yang dikirim ke negeri itu sebagai kuli kontrak pada masa penjajahan Belanda.
Tradisi ied mubarok (lebaran) di negara ini bisa dibilang sangat unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan mereka sendiri dengan menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu.
Arab Saudi
Masyarakat di Arab Saudi, memiliki kebiasaan untuk mendekorasi ulang rumah mereka takala Idul Fitri tiba. Selain itu, sejumlah perayaan juga digelar untuk menyambut datangnya hari kemenangan.
Sebagai bentuk tanda syukur, aneka macam hadiah dibagikan, dimana orang yang lebih tua memberikan hadiah kepada mereka yang lebih muda.
Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional sehabis menjalankan ibadah salat id di pagi hari.
Turki
Lebaran di Turki dikenal dengan istilah Bayram, yang ditandai dengan silaturahmi, mengenakan baju baru dan saling mengunjungi selama tiga hari berturut-turut.
Masyarakat Turki juga mengenal tradisi sungkeman, yang dilakukan oleh kalangan muda untuk menghormati orang tua dengan memberikan kecupan ambil mengucap doa lebaran.
Nigeria
Umat Islam di Nigeria merayakan Idul Fitri dengan sebutan 'Barka da Sallah' yang secara artian sama dengan 'Salam Sejahtera di Hari Raya' untuk saling menyapa diantara kaum muslim.
Saat perayaan lebaran, Nigeria menetapkan hari raya in sebagai salah satu hari libur nasional selama dua hari berturut-turut yang ditandai dengan banyak keluarga muslim yang pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan kerabat.
China
Dengan lebih dari satu miliar penduduk, China memiliki 56 suku atau masyarakat etnis yang resmi diakui oleh negara dengan 10 diantaranya menganut ajaran agama Islam.
Kaum muslim di China yang jumlahnya sekitar 48 juta jiwa, merayakan lebaran secara meriah, dimana kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tertutup.
Malaysia
Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga, bisa dikatakan hampir mirip atau tidak jauh berbeda dari masyarakat Indonesia. Untuik hidangan lebaran, masyarakat Malaysia menyajikan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.
Australia
Meski negara non-Muslim, umat Islam di Australia mendapat kebebasan untuk menjalankan agama mereka dengan fasilitas libur khusus bagi pegawai beragama Islam untuk mengambil cuti.
Bahkan, tradisi Idul Fitri di Australia di meriahkan dengan festival multi kultur di kota Sydney yang melibatkan ribuan kaum Muslim dan non-Muslim.
Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, untuk menyaksikan datangnya hari terakhir Ramadhan bersama kerabat sambil berbuka puasa.
Setelah maghrib, biasanya diumumkan tentang datangnya hari raya lebaran dan masyarakat berkesempatan untuk melaksanakan shalat Id yang dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara.
India
Pemeluk islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Id.
Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna.
Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Negara tersebut memang mayoritas non-Muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri.
Hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk shalat Id.
Amerika Serikat
Seperti dikutip dari laman VOA, komunitas masyarakat muslim yang ada di negara ini menginformasikan datangnya hari raya lebaran melalui sambungan telepon ataupun internet (e-mail).
Uniknya, karena mayoritas muslim disana merupakan kalangan imigran, maka pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai dengan negara asalnya. Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antarsesama jemaah Shalat Id, para kenalan dekat dan kaum kerabat