Rabu, 08 Agustus 2012

Jejak-jejak Islam dan April Mop

Bismillah..

Dulu pas saya smp atau sma, saat bulan ramadhan seperti sekarang ini ramai banget acara TV yang menyajikan jejak-jejak Islam. baik di dalam maupun di luar Indonesia.

Pasti ga asing ya, di telinga masyarakat Indonesia seputar kerajaan samudra pasai atau demak yang nota bene disebut-sebut sebagai salah atu peninggalan sejarah peradaban Islam di Indonesia.bahkan sampai detik ini masjid agung demak di semarang masih kokoh berdiri. pertanyaannya, banggakah kita?

Masjid Agung Demak
Kemarin saya nonton liputan seputar jejak Islam di Spanyol dan saya berpikir ko saya sedih ya. sama sekali tidak bangga. di negerinya Fabregas pernah berdiri gemilang peradaban Islam, dahulu. dan saya sama sekali tidak berbangga hati. ada sebuah bangunan di spanyol, bangunan tersebut sangat indah dan kokoh. dan saat ini bangunan itu menjadi objek wisata karena bangunan tersebut sangatlah indah dan menawan hati para wisatawan. luar biasa! padahal dahulu pada tahun 784 bangunan tersebut merupakan sebuah masjid, Masjid Cordoba namanya. Lengkapnya dapat di-klik di tautan yang saya berikan.

Mezquita de Cordoba

Ironisnya, bangunan indah dan megah tersebut saat ini bukanlah sebuah masjid lagi. melainkan sebuah bangunan gereja. hal tersebut terjadi karena runtuh dan kalahnya Islam pada tahun 1924. kejayaan pun berbalik duka dan masyarakat muslim yang dahulu adalah mayoritas di spanyol, berangsur-angsur sejak 1490an mulai menciut hingga kini menjadi kalangan minoritas yang bermukim lebih banyak di Vilaverde, Spanyol (CMIIW).

Bahkan universitas papan atas di Spanyol saat ini yakni Universitas Cordova, juga merupakan warisan dari peradaban Islam, tepatnya pada masa pemerintahan Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman yang masuk ke Spanyol) yang juga mendirikan Masjid Cordova.

Universitas Cordoba Spanyol

Selain fakta di atas yang membuat saya miris adalah sejarah seputar April mop yang ternyata berkaitan dengan Islam di Spanyol..

Pada awalnya, muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami sesuai dengan syariat Islam. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya "membersihkan" Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Kemudian dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka Mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang Telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).


Maka, tentu saat ini sebagai umat terbaik, umat muslim tidaklah selayaknya bangga jika menyaksikan Islam hanya sebagai sejarah. namun utamanya adalah mengembalikan dan merealisasikannya pada waktu kini. Islam adalah rahmat bagi seluruh alam dan kehidupan peradaban manusia di bawah sistem Islam yang paripurna adalah niscaya. mumpung bulan suci, mari terus bergerak dan nabung pahala untuk mempercepat datangnya pertolongan Allah, meraih kejayaan Islam yang niscaya. Allohua'lambishowab

deaulia dari berbagai sumber
cmiiw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar